Wednesday, May 8, 2019

Bayi Mencret? Berikut Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bagi anda yang ingin mengetahui penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasi bayi mencret silahkan simak penjelasan berikut ini. Mencret atau disebut juga dengan Diare merupakan suatu penyakit yang sangat umum dan paling sering terjadi terutama di bagian Asia..

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat penyakit mencret/diare yang sangat tinggi, dalam beberapa kasus tidak sedikit penyakit ini menelan korban jiwa dalam setiap tahunnya. Sehingga penyakit ini tidak boleh diremehkan dan sudah termasuk penyakit berbahaya..

Bakteri/virus adalah penyebab utama dari penyakit ini, tidak hanya terjadi pada bayi dimana sistem pencernaan bayi masih belum berfungsi dengan sempurna, anak-akan dan orang dewasa pun sangat mudah sekali terserang penyakit berbahaya ini..

Berikut Ini Ciri-ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya..!!

Hal terburuk nya adalah orang-orang yang menderita penyakit diare/mencret akan mengalami dehidrasi. Apa itu dehidrasi? Dehidrasi adalah terjadinya kekurangan cairan dalam tubuh. Saat tubuh sudah mengalami kekurangan cairan maka penderita akan merasa lemas seharian penuh, dan bila tidak diatasi dapat menyebabkan kematian..

Jika mencret terjadi pada bayi, sebaiknya anda tidak boleh bersantai dan membiarkannya begitu saja. Tapi bagaimana cara kita mengetahui bahwa si bayi memang sedang mengalami masalah dengan penyakit diare atau mencret ini? Oleh sebab itu sebelum kita bahas bagaimana cara mengatasinya silahkan anda simak terlebih dahulu gejala di bawah ini..

Jika mencret terjadi pada bayi, sebaiknya anda tidak boleh bersantai dan membiarkannya begitu saja. Tapi bagaimana cara kita mengetahui bahwa si bayi memang sedang mengalami masalah dengan penyakit diare atau mencret ini? Oleh sebab itu sebelum kita bahas bagaimana cara mengatasinya silahkan anda simak terlebih dahulu gejala di bawah ini.

Ciri-Ciri Bayi Terserang Penyakit Diare (Mencret) :

- Bayi terlihat lesu sekali
- Tinja berwarna hitam memerah karena mengandung darah
- Tinja juga mengeluarkan nanah
- Tinja lebih encer dengan frekuensi keluar yang lebih banyak
- Bayi mengalami muntah
- Bayi sering memegang perutnya
- Suhu badan bayi meningkat diatas 39 derajat celcius
- Pada saat menangis bayi tidak mengeluarkan air mata
- Air kecil bayi lebih sedikit keluar dari biasanya
- Kulit bayi akan terlihat sedikit lebih kering
- Mulut bayi juga akan terlihat kering

Diatas itulah beberapa ciri-ciri penyakit diare/mencret yang sedang dialami oleh si bayi, nah bagi anda yang ingin mengetahui apa saja penyebab-penyebabnya silahkan lanjut simak dibawah ini.

Penyebab-Penyebab Bayi Diare (Mencret) :

- Bayi sering memasukkan tangan yang sudah terinfeksi virus kedalam mulutnya, ini bisa terjadi pada benda-benda seperti mainan yang ia sentuh di sekitarnya termasuk menyentuh hewan.
- Alergi pada makanan tertentu termasuk susu formula.
- Akibat sering mengkonsumsi jus buah.
- Jarang memberikan bayi ASI (air susu ibu) sehingga sistem kekebalan tubuh bayi menurun.
- Memberikan bayi makanan pendamping terlalu dini atau dibawah usia 6 bulan.
- Penggunaan botol susu yang kurang bersih.
- Penggunaan dot bayi tidak dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Air putih tercemar atau masih belum matang sempurna (masih mentah).

Itulah beberapa sebagian besar penyebab-penyebab bayi mengalami mencret, sehingga ada baiknya penyebab-penyebab yang kami tulis diatas anda ingat bila perlu dicatat agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Cara Mengatasi Bayi Diare (Mencret) :

Oke selanjutnya untuk cara mengatasi bayi terserang penyakit diare/mencret kami sarankan jalan satu-satunya adalah dengan membawa bayi kerumah sakit untuk ditangani oleh dokter secara serius..

Sebab bila sudah parah, bayi harus di infus agar tubuhnya tidak terus melemah dan dokter akan memberikan antibiotik khusus bayi untuk mengatasi bakteri diare ini..

Tips tambahan :

Apabila bayi sudah sembuh, sebaiknya mulai dini kita dapat mencegah diare/mencret pada bayi dengan cara mengikuti petunjuk dibawah ini :

1. Pastikan bayi selalu diberi ASI minimal sampai umurnya 24 bulan.
2. Jangan berikan makanan pendamping ASI bila umurnya belum diatas 6 bulan.
3. Cucilah tangan bayi sesering mungkin termasuk tangan ibu menggunakan sabun.
4. Pastikan air putih direbus dengan matang.
5. Pastikan bayi mendapatkan imunisasi sesuai waktunya.
6. Bersihkan lingkungan disekitar aktivitas bayi terutama lantai.

Semoga bermanfaat..!! Terimakasih


EmoticonEmoticon